Monday, April 20, 2009

Kuasa Kebangkitan

Setelah kematian Yesus, murid-murid Nya mulai tersebar ke berbagai daerah. Mengapa? Karena sebenarnya mereka tidak benar-benar percaya akan apa yang sudah Tuhan nubuatkan bahwa Anak Manusia harus menderita dan akan bangkit pada hari ketiga. Mereka tidak pergi ke Yerusalem untuk mendahului Tuhan karena mereka tidak benar-benar percaya bahwa Tuhan akan ada disana. Begitu juga dengan dua orang muridNya.

Mengapa kedua murid ini pergi ke Emaus dan tidak berkumpul dengan murid lain? Pada masa itu, rakyat yahudi dijajah Romawi, dan pada saat Yesus datang dengan segala mujizat yang dilakukanNya, mereka pikir Dia lah yang akan membebaskan mereka. Semua impian dan harapan mereka mengenai ‘manusia super’ yang akan menjadikan bangsa Yahudi terbebas dari penjajah, mati bersama kematian Tuhan. Kedua orang ini sakit hati pada Tuhan tanpa tahu maksud dari ‘misi penyelamatan seluruh dunia’ yang memang harus terjadi. Pada saat itu juga, ada kematian dalam diri mereka, kematian yang bisa menimbulkan akibat yang luar biasa, kematian yang mereka sendiri tidak menyadarinya, sampai Yesus sendiri berjalan disamping mereka.

Ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, ketika Yesus bergabung. Bagaimanapun juga, itu membuat mereka tidak mengenaliNya. Dia bertanya apa yang sedang mereka bicarakan, dan mereka (bayanganku sendiri) memandang satu sama lain, keheranan, menatap aneh padaNya seakan-akan mengatakan ‘dia pasti orang luar negri sehingga tidak tahu kabar heboh akhir-akhir ini’. Well, dengan keheranan sesaat pun, toh mereka tetap menjawab bahwa mereka sedang membicarakan Yesus yang mati disalib yang dulu menjadi guru mereka.

Lukas 24:13-35 bercerita Yesus kemudian berbicara tentang firman Tuhan, dan kedua murid ini hatinya berkobar-kobar. Ketika perjamuan makan, Yesus memecah-mecah roti dan WHOA!! Murid-murid mengenaliNya, tepat saat Dia menghilang.

Poin nya adalah kematian hati bisa berdampak jelek pada kehidupan kita. Kecewa terhadap Tuhan, sakit hati, kepaitan, kebebalan, adalah hal-hal konyol yang mematikan. Semua aspek dalam kehidupan kita dimulai dari hati. Dari firman yang kemudian menjadi daging. Dari roh yang kemudian menjadi jasmani. Lalu, apa jadinya bila yang didalam kita mati? Akan ada kematian-kematian lain.

Dengan kebangkitan Yesus, kita dianugerahi Kuasa Kebangkitan dalam keselamatan yang sudah kita terima. Apa yang mati, bisa bangkit. Keuangan, pendidikan, rumah tangga, pekerjaan, dan lain-lain. Semua bisa bangkit, asalkan yang didalam kita tidak mati. Kalau sudah terlanjur mati? Bagaimana untuk membuatnya berdenyut lagi?

Yesus sudah menunjukkan caranya. Api Tuhan (dalam anugerahNya) lewat firman mengobarkan hati kita. Yang perlu kita lakukan adalah jujur dengan diri sendiri, mengakui bahwa kita memang sekarat, atau mungkin memang sudah mati, minta anugerah Tuhan, dan minta apiNya.

Tuhan sangat mencintaimu, lebih dari yang bisa kau bayangkan atau yang kau pikirkan. Bukan karena apapun yang ada padamu, atau apapun yang kau punya atau tidak punya. Sekali Dia berkorban demi cintaNya, sekali dan untuk selamanya keselamatan itu menjadi milikmu, karena itu jangan kau sia-siakan. Tidak ada yang miskin, bodoh, rumah tangganya kacau, atau tidak beres jika hatimu hidup berdetak beriringan dengan detak jantungNya, bernapas seirama dengan napasNya, dan menggerakkan seluruh indramu setepat maksud dan misiNya atas hidupmu. FIGHTING !!! (^o^)/

“Orang yang rendah hati akan makan dengan kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya” (Mz 22:27)

No comments: